Analogi Hamka

MASJID-TERBESAR4

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenali dengan Buya Hamka pernah membuat satu analogi yang begitu menarik dalam menghuraikan keindahan khusyuk. Hayatilah kata-kata Buya Hamka ini:
 
“Orang yang tidak khusyuk itu samalah seperti orang yang mengunci jendela pada setiap malam agar tidak dimasuki pencuri. Pada saat tangannya menolak engsel, matanya memastikan ia benar-benar berhasil mengunci jendelanya bahkan telinganya sempat pula mendengar bunyi engsel menyelak pintu. Namun kerana kegagalannya untuk khusyuk, sebaik tiba di pembaringan, lantas ia bangun kembali sambil bertanya pada hati sendiri: ‘Adakah aku telah mengunci jendela?’ Lalu, apa gunanya mata yang melihat, tangan yang bergerak dan telinga yang mendengar sewaktu jendelanya dikunci?”
 
Subhanallah, amat benar sekali makna kata- kata Buya Hamka dalam mengungkapkan betapa khusyuk itu merupakan roh dalam setiap amalan hamba. Bahkan diriwayatkan bahawa para sahabat yang cedera dipanah musuh, telah berhasil dicabut panah yang masih melekat di betis mereka, sedangkan mereka sedang tenggelam dalam kekhusyukan beribadah padanya. Subhanallah!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top